Beranda | Artikel
Kabar Gembira Bagi Yang Shalat Di Masjid
1 hari lalu

Kabar Gembira Bagi Yang Shalat Di Masjid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Shahih Jami’ Ash-Shaghir. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah pada Kamis, 13 Shafar 1447 H / 7 Agustus 2025 M.

Kajian Islam Tentang Kabar Gembira Bagi Yang Shalat Di Masjid

Dan ini merupakan salah satu potret kehidupan nyata di zaman itu. Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia biasa, beliau sibuk, ada urusan. Akan tetapi kesibukan beliau tidak menghalangi untuk melaksanakan kewajiban yang merupakan simbol utama seorang muslim. Kita memiliki tanggung jawab besar menjaga identitas, menunjukkan kepribadian kita dan merupakan konsekuensi.

Jika seseorang mengatakan “Saya seorang muslim” maka apa buktinya? Bukan untuk pamer dan menunjukkan di depan orang. Akan tetapi ini adalah sebuah konsekuensi logis. Kita seorang muslim, kita ingin tunjukkan bahwa saya ini betul-betul muslim. Bukan hanya ngomong, akan tetapi perintah di dalam syariat yang paling jelas kita laksanakan, yaitu shalat. Dan shalat ketika dilaksanakan dengan istiqamah, disiplin, dan terus-menerus kontinue. Ini merupakan salah satu bukti keseriusan orang dalam agamanya.

Kalau kita katakan ada orang tidak serius, itu betul, ada orang tidak perhatian dengan agamanya, juga betul sekali. Dan kita lihat bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memotivasi para sahabatnya agar mereka tetap sabar melaksanakan perintah Allah meskipun mereka harus capek dalam melaksanakan rutinitas ini.

Hadits tentang Keistimewaan Shalat Isya

Hadits pertama yang dibahas adalah hadits dari Abu Musa al-Asy’ari yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari. Hadits ini tidak hanya diriwayatkan oleh Abu Musa, tetapi juga oleh beberapa sahabat lainnya, seperti Aisyah, Anas bin Malik, dan sahabat lainnya.

Dalam rangkaian shahih al-jami’ as-sagir, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

أَبْشِرُوا إِنَّ مِنْ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكُمْ أَنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ النَّاسِ يُصَلِّي هَذِهِ السَّاعَةَ غَيْرَكُمْ

“Bergembiralah! Sesungguhnya termasuk kenikmatan Allah kepada kalian adalah tidak ada seorang pun dari sahabat yang shalat pada malam ini selain kalian.” (HR. Bukhari)

Artinya, sahabat yang tidak hadir, mereka tidak mendapatkan keistimewaan pada malam itu. Hadits ini sebenarnya penjelasan tentang waktu shalat isya’. Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaksanakannya agak terlambat dari biasanya.

Diawal hadits ini, Abu Musa al-Asy’ari menceritakan, “Aku bersama beberapa sahabatku yang datang ke kota Madinah dengan perahu.” Mereka adalah para sahabat yang sempat hijrah dari kota Makkah ke Habasyah. Habasyah pada waktu itu dikuasai oleh seorang raja Nasrani bernama An-Najasyi.

Najasyi masuk Islam sendirian dan tidak ada satu pun pengikutnya yang masuk Islam, tetapi ia adalah raja yang adil, bijak dan sabar, sehingga kaum muslimin mendapatkan ketenangan dan keamanan. Setelah mereka mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berhijrah ke Madinah, para sahabat tersebut menggunakan kapal menuju Madinah.

Mereka berhijrah untuk menyelamatkan agama bersama keluarganya. Sebagian dari mereka bahkan meninggal di Habasyah. Pada saat itu, transportasi tidaklah semudah sekarang. Perjalanan hijrah dari Jazirah Arab menuju Habasyah (sekarang Ethiopia, Afrika) merupakan perjalanan yang sangat jauh. Para sahabat menghadapi iklim yang berbeda, keterasingan, dan lingkungan yang mayoritasnya bukan muslim. Namun, demi membela agama, mereka siap menanggung semua kesulitan itu.

Beberapa sahabat mendapatkan julukan ahlul hijratain (orang yang melakukan dua kali hijrah) karena mereka berhijrah ke Habasyah, lalu kemudian ikut berhijrah ke Madinah. Abu Musa al-Asy’ari bergabung dengan kafilah Ja’far bin Abi Thalib untuk pindah ke Madinah.

Abu Musa al-Asy’ari menceritakan bahwa saat tiba di Madinah, mereka tinggal di Baqi’ Buthan, sebuah daerah yang menurut beberapa referensi terletak di sekitar Masjid Quba.

Walaupun ada jarak dari tempat tinggal sampai masjid Nabawi, beberapa orang dari mereka selalu bergantian untuk shalat Isya bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Pada zaman itu, perjalanan jauh tanpa kendaraan modern tentu sangat melelahkan. Meskipun begitu, mereka tetap bergantian datang untuk salat Isya, dan sebelumnya mereka juga mengikuti pengajian bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika ada.

Suatu hari, Abu Musa dan para sahabatnya mendapat giliran untuk berangkat ke Masjid Nabawi. Kebetulan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang memiliki beberapa urusan penting. Dalam riwayat At-Tabarani, Al-Munawi dalam Faidul Qadir menjelaskan bahwa urusan tersebut adalah mempersiapkan pasukan untuk diutus.

Karena kesibukan itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terlambat shalat dan tidak segera menuju masjid hingga malam semakin larut. Beliau baru keluar saat malam telah berada di pertengahannya. Hal ini sejalan dengan hadits Aisyah dalam Shahih Muslim yang menyatakan, “hingga sebagian besar malam telah berlalu.”

Setelah keluar, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memimpin shalat Isya. Setelah shalat, beliau berkhutbah di hadapan para sahabat, termasuk Abu Musa. Beliau menyampaikan, “Tenanglah, jangan tergesa-gesa.” Lalu disebutkanlah hadits yang sedang kita bahas ini:

“Bergembiralah! Sesungguhnya termasuk kenikmatan Allah kepada kalian adalah tidak ada seorang pun dari sahabat yang shalat pada malam ini selain kalian.” (HR. Bukhari)

Ini merupakan kemuliaan, keistimewaan, dan kelebihan yang Allah berikan kepada mereka. Kita dapat membayangkan kebahagiaannya jika ada pembagian makanan, pakaian, atau uang di masjid, dan hanya mereka yang hadir yang mendapatkannya. Mereka yang tidak hadir akan merasa rugi, sementara yang hadir merasa sangat beruntung.

Lihat juga: Menjaga Shalat Berjamaah di Masjid

Sayangnya, banyak orang hanya mempertimbangkan keuntungan dalam bentuk nominal duniawi. Padahal, keistimewaan yang mereka dapatkan jauh lebih besar daripada sekadar materi, yaitu kesempatan untuk beribadah dan mendapatkan pahala langsung dari Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya sangat memahami hal ini. Berdasarkan riwayat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengancam orang-orang yang tidak shalat berjamaah. Beliau bersabda:

وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ, ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا…

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan agar dikumpulkan kayu bakar, lalu aku perintahkan untuk shalat dan ada seseorang yang mengumandangkan azan. Kemudian aku memerintahkan seseorang untuk menjadi imam. Lalu aku pergi kepada orang-orang yang tidak shalat berjemaah untuk membakar rumah-rumah mereka. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka tahu bahwa kalau shalat di masjid akan mendapatkan tulang berdaging yang banyak atau dua kuku kambing yang bagus, niscaya mereka akan berduyun-duyun shalat Isya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihat juga: Hadits Tentang Shalat Berjamaah di Masjid

Hadits ini menggambarkan naluri manusia yang sering kali tergoda oleh manfaat duniawi. Kita bisa melihat hal serupa di masa kini, misalnya ketika ada pengajian yang membagikan hadiah sarung, orang-orang akan berdatangan dengan antusias.

Akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak ingin para sahabat dan umatnya terbelenggu oleh urusan dunia semata. Beliau memberikan motivasi kepada para sahabat yang tetap terjaga untuk menunaikan shalat. Sementara sahabat lainnya sudah terlelap, mereka masih menanti shalat hingga larut malam.

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Kabar Gembira Bagi Yang Shalat Di Masjid” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55439-kabar-gembira-bagi-yang-shalat-di-masjid/